Minggu, 06 Desember 2009

ICRAF-IPB Kembangkan Model Agroforestri

Pusat Agroforestri Dunia (ICRAF) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama mengembangkan model agroforestri berupa penanaman sayuran di bawah tegakan pohon di tiga desa di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Model agroforestri tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus menekan kegiatan penebangan pohon di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun," kata koordinator negara untuk proyek tersebut Dr Anas D Susila di Bogor, Rabu.

Penelitian yang mencakup teknologi, pemasaran, pengaruh ekonomi dan lingkungan ini didanai oleh US Agency for International Development (USAID) melalui SANREM-CRSP, suatu konsorsium yang mendorong perguruan tinggi di Amerika Serikat untuk melakukan penelitian di bidang pertanian berkelanjutan dan manajemen sumberdaya alam di negara berkembang. Selain Indonesia, penelitian juga dilakukan di Filipina dan Vietnam.

Agroforestri adalah teknik penanaman yang memadukan tanaman kayu berumur panjang dengan tanaman palawija, peternakan atau perikanan di dalam atau di luar kawasan hutan. Pola tanam agroforestri dilakukan untuk rehabilitasi hutan dengan melibatkan petani miskin yang memiliki lahan sempit di sekitar hutan.

Tiga desa yang dijadikan model agroforestri tersebut adalah Desa Hambaro, Sukaluyu, dan Parakan Muncang. Penelitian dilakukan sejak September 2006 hingga September 2009. Kecamatan Nanggung dipilih sebagai lokasi pengembangan model karena letaknya yang dekat dengan Taman Nasional Gunung Halimun yang dinilai sebagai salah satu kawasan konservasi yang rawan perambahan.

"Kegiatan utama penelitian ini adalah merakit dan memperkenalkan teknologi budidaya sayuran yang berkelanjutan di bawah tegakan pohon. Diharapkan pendapatan petani bisa meningkat sehingga mereka tidak lagi menebang pohon untuk biaya hidup," kata Anas yang juga pengajar pada Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB.

Jenis sayuran yang dikembangkan adalah sayuran lokal seperti katuk, terubuk, honje, dan kucai. "Selain itu, kami juga mengembangkan teknologi budidaya tanaman sayuran komersial di lahan dengan tingkat keasaman rendah dan kadar aluminium tinggi untuk tanaman kacang panjang, cabe, tomat, terong, dan kangkung," katanya.

Selama ini masyarakat di Nanggung terbiasa menanam sayuran di lahan terbuka dengan sinar matahari penuh. "Dari model agroforestri tersebut, diketahui bahwa tanaman katuk ternyata lebih bagus ditanam di bawah tegakan pohon," katanya.

Keberhasilan dalam mengembangkan model ini diharapkan bisa diperluas ke daerah lain. "Hasil penelitian ini juga akan berdampak pada keberlanjutan perpanjangan proyek penelitian SANREM-SRSP lima tahun ke depan pada 2010-2014, di mana Indonesia masih tetap diharapkan menjadi salah satu negara tuan rumah," katanya. ant/ism

Sumber :
Republika Newsroom
http://www.republika.co.id/berita/55581/ICRAF_IPB_Kembangkan_Model_Agroforestri
10 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar